MEMAHAMI HAKIKAT
MAHASISWA DARI KATA MAHA
Mahasiswa merupakan kaum elit dalam berfikir dan mempunyai lambang kebesaran dalam dunia pendidikan, nama mahasiswa sejajar dengan tuhan yang serba maha dari kata mahanya, walaupun pada hakikatnya tidak setingkat dari segi keagungannya, kata maha merupakan kata adikuasa dalam segala tingkatan, dalam arti mahasiswa, kata maha sebagai gelar adikuasa (level tertinggi) dalam tingkatan pendidikan formal, yang mana perannya tidak hanya melingkup di dunia pendidikan, bahkan meliputi social masyarakat dan pemerintahan, dan kata maha mampu mempengaruhi keadaan dan merevolusi sepak terjang pemerintahdan masyarakat, hamper tuntutan mahasiswa terpenuhi dalam merekontruksi lebijakan seperti runtuhnya rezim orde baru setelah 32 tahun memerintah dengan otoriter dan tanpa kebebasan.
Disinilah arti mahasiswa dalam mempengaruhi masyarakat dan pemerintahan secara kronologisnya namun, fakta memutar balikkan hakikat mahasiswa di era ini dan perjuangan dan kemampuannya masih banyak di pertanyakan.
Meninjau mahasiswa dari kata maha secara kronologis dan tindak langkahnya dalam menatap masa depan menjadi bahan paling urgen untuk di bicarakan karma menyangkut kepentingan komonal di ranah pendidikan. Berdasarlan tinjauan dan krakter dan sifat mahasiswa dalam mengarungi dunia akademik terbagi menjadi tiga tipologi antara lain yaitu:
a).Mahasiswa yang tidak memiliki tujuan kongkrit, akibatnya tumbuh sikap ambiguitas dan melaksanakan aktifitas akademis secara instant, tipologi ini merupakan silap umumnya mahasiswa dewasa ini, mereka hanya bias ter ombang-ambing oleh arus globalisasi,sikap yang biasa nampak tidak jauh dari karakter kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) tanpa mempunyai konsep yang jelas dalam menatap masa depannya, waktu-waktunya terhempas masa-masa kesenanganyang mengarah pada gaya hidup praktis dan menjalank gaya kehidupan pendidkan secara instan.
b). Mahasiswa yang memiliki tujuan yang kongkri (jelas), tetapi tidak memiliki manajemen belajar yang mapan (strategis), tipe ini dapat dikatakan menemukan jalan hidupnyadi dunia pendidikan kemana dia akan melangkah akan tetapi mereka tidak mempunyai teknik-teknik yang pas dalam mengatur waktu seefisien mungkin dalam menempatkan agenda-agenda yang direncanakan. Tipologi mahasiswa yang demikian mengakibatkan mereka seringkali terobsesi dengan modal atau sosok yang di idealkan, akan tetapi tidak berkaca dengan kadar kemampuan yang dimilikinya.
c).Mahasiswa yang memiliki tujuan jelas dan memiliki manajemen yang jelas, menjadikan sosok idealsebagai alat memotifasi munculnya potensidirinya, tanpa melupakan kapasitas kemampuan yang dimilikinya, kelompok inimemanfaaatkan dalam hidup.
*) By: Mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan
